There's something wrong
I knew it, i could feel it but i didn't know what exactly it was thought it was just 'it' but Nah it might be deeper So deep that i was drowning too heavy to swim back up thought I always knew until i took myself in only to prove myself wrong the only truth is i see a lot now even when my eyes are closed Wita Koto Ankara Turkey 18 Dec 2019 12:38 AM
0 Comments
Kamis, 12 Desember 2019 di City Hotel Ankara, KBRI buat acara bincang inspirasi bersama Bu Risma, walikota Surabaya. Sejujurnya hari itu aku hampir gak jadi pergi ke acaranya karena hari itu cukup gloomy dan dingin. Tapi untunglah aku jadi pergi kalau gak, aku gak jadi bisa dengerin lecture-nya Bu Risma yang masya allah buat aku pulang merasa terisi lagi. Dengerin cerita tentang apa-apa yang dilakukannya untuk warga Surabaya sedikit banyak sadarin aku ternyata aku hidup masih egois banget. Concern sama diri sendiri yang ngerasa punya banyak hal yang harus dibenerin sampe lupa kalau hidup itu bisa bahagia dengan give and take dengan sekitar. Aku sebenernya gak habis pikir sekaligus amazed dengan orang-orang yang bisa melakukan banyak dan berbagi kebermanfaatan yang banyak juga untuk sesama. Where do that energy come, tho ? Ngurusin kota mulai dari tata kota secara infrastrukturnya, sistem warganya, layanan kesehatan, pendidikan dll yang banyak banget sekaligus jadi ibu, istri di usia yang gak muda lagi. Wow pokoknya sepanjang dengerin lecturenya aku gak berhenti tepuk tangan dan bilang masya allah. Bayangin dong kebaikan-kebaikan yang beliau lakukan itu bisa jadi amal jariyahnya. Begitu banyak beban masyarakat yang Bu Risa ringankan dengan menjadi pemimpin yang amanah. Bu Risma bener-bener jadi abdi negara yang memanfaatkan jabatan dan kekuasaannya untuk kemaslahatan warganya. Dengerin apa yang Bu Risma jabarkan aku mulai merefleksi diri dan coba bayangin hal-hal apa yang bisa aku tiru dari Bu Risma dengan skala hidup aku. 2 hal sih, tentang Ikhlas dan pengabdian. Kalau beneran aku mau kayak Bu Risma, aku harus serius mulai belajar ikhlas lagi. Gak usah banyak pertanyaan terutama konflik bathin aku tentang keluarga. Aku harusnya ingat lagi, tugas aku udah jadi anak yang baik dan kakak yang baik aja. Anak dan kakak yang mengabdi untuk orang tua dan adik-adiknya tanpa banyak tanya dan nuntut. Iya, mungkin aku bisa mulai dengan hal ini. Walau sepertinya mudah diucapkan kayak gini. aku minta doanya ya dari temen biar aku beneran melakukan hal ini dan gak cuma wacana :) '' I HAVE TO DEAL WITH MY INNER PROBLEM SO I CAN MOVE FORWARD AND DO BIG'' Semoga Allah selalu lindungi Bu Risma beserta keluarga, Sehat, Bahagia dunia Akhirat dan jadi ahhli surga. Semoga harapan yang aku tulis tentang perbaikan diri ini bukan hanya wacana tapi semoga aku beneran bisa memperbaiki diriku sendiri menjadi seorang yang lebih baik dan banyak berbagi manfaat. Selfie with the girls and some #OOTD were takenby my bro, Baba Getar.
Seumur hidup, aku selalu ngerasa aku adalah orang yang cukup dewasa. Lahir sebagai anak perempuan pertama, dari kecil udah dibiasain untuk bisa handle keperluan pribadi sendiri. Gak sebentar-sebentar ''Mamah... Bapak... tolong ini itu'' kayak gitu kayanya jarang. Semenjak udah gak diurus teh Cacih (hehe iya aku dulu pernah punya Nanny) sekitar kelas 2 SD mandi dan makan semua sendiri meanwhile si Willow masih dimandiin dan dibajuin padahal kita cuma beda 1,5 thn. Trus Kelas 5 Sd punya adik kecil lagi yang bikin kegiatan aku sebagai anak pertama perempuan nambah lagi. Jam 4 harus udah di rumah untuk bantu bersih-bersih kayak nyapu, ngepel, angkat jemuran trus dilipat, kadang sampai setrika popoknya Wikok juga (adik aku yang paling kecil), masak Nasi dan siraman tanaman adalah hal yang jangan sampai ketinggalan juga. Iya... kurang lebih itu job desk aku dulu kelas 5 Sd dan seterusya.
Selain urusan rumah tangga kayak gitu, aku pikir aku juga cukup dewasa karena diumur yang masih kecil, tepatnya dari kelas 3 SD aku udah tau permasalahan rumah tangga hampir semua aspek karena mamaku yang cukup bocor orangnya dan setiap hari kami nyaksiin ributnya mereka. Mungkin si Willow karena anak cowok dia Boşver (gak peduli) aja, Tapi kalau aku take it personally banget. Ikut sedih ikut mikirin sampe suka nulis diary tentang hal itu. Inget bgt pernah nulis diary sedih kenapa keluarga aku punya hutang banyak, kenapa bisnisnya mamah sama bapak lambat laun rugi terus. Aku sampe memepertanyakan diri sendiri ke Allah ini ujian atau hukuman untuk aku karena aku jarang Sholat. Takut banget. gila sesedih itu siah... ih kalau inget sekarang jadi sedih lagi kenapa masa kecil aku sepemikir itu. Harusnya anak kelas 3 SD gak mikir kayak gitu. Ya kan ? Bertambahnya tahun sebenernya gak banyak hal yang membaik, ada beberapa hal yang gak mengenakan terjadi dan aku rasa karena permasalahan yang aku hadapi itu, bikin aku mikir hal-hal lebih berat dari teman-temanku kebanyakan dan aku ngerasa aku jadi cukup dewasa karena hal itu. Setelah lulus Sma pun aku akhirnya merantau sampai ke Turki. beberapa tahun pertama masih suka dikirim sih 1 juta tiap bulan gitu... sampai akhirnya lambat laun... handle sendiri, gak dibiayai lagi. Saat aku punya masalah berat banget dan gak aku share ke orang tua trus aku selesaiin sendiri, aku ngerasa aku udah dewasa banget. Terutama ketika ambil keputusan sendiri. Wah aku ngerasa ''oke ini hidupku... yaudah , aku sendiri yang nanggung.'' Tapi sebenernya, aku kayaknya gak pernah disiapkan dilingkungan yang membuat aku dewasa. Dipikir-pikir aku dari bayi, karena umurku deketan bgt sama Willow cuma beda setahun, selain mama harus berhenti kasih aku Asi, lebih fokus dengan Willow dan Bisnisnya... aku sering dititipin ke tante aku yang kemudian aku panggil Mamah juga. Jadi anak paling kecil karena suka diasuh sama sepupu aku paling besar, namanya Mawar, Uni Mawar disingkat jadi Niwar. Pokoknya walaupun aku anak pertama, aku selalu jadi si kecil diantara para sepupu. Apalagi sering ribut dan berantem sama Willow, dari kecil lebih sering dipisah aja daripada dibikin akur. Kita pernah punya 2 Tv dan 2 nintendo biar gak rebutan kalau mau main. Bertahun-tahun aku mikir wow aku independent, tangguh, mandiri kerenlah pokoknya sampai akhirnya ada di satu moment terrapuh di hidup aku yang aku rasa aku butuh banget bapak untuk aku bersandar (seharusnya) tapi gak ada. Disitulah aku mikir, kalau aku memang udah jadi perempuan yang 'bisa' mandiri kenapa masih cari sosok bapak ? Apa selama ini, pikiran aku tentang aku yang independent cuma hiburan untuk alam bawah sadar aku aja biar gak sedih dan semacam manipulasi biar gak down. Karena tanpa sadar ternyata selama ini , yang aku kira aku mandiri, aku bisa kuat karena selalu ada orang lain. Aku gak pernah benar-benar sendiri. Dulu waktu di Bandung, Selain Mamah yang reliable, aku juga punya sepupu yang bikin aku tenang karena mereka selalu spoil aku dengan kasih sayang, Sampai di Turki tahun awal-awal aku punya Om Faris dan sederet abang-abang yang quiet look after me. Cukup ngurusinlah, So aku tetep jadi si kecil lagi. Ketika aku ngerasa aku cukup dewasa, nyatanya aku gak pernah memposisikan diri jadi kakak. Pembawaan aku selalu kayak anak sebaya padahal beda usia bisa 7 tahun. Beda dengan si Quro yang selalu bisa memposisikan diri sebagai kakak untuk orang-orang dibawah dia usianya walaupun cuma beda berapa bulan aja. Jujur takut banget ini akan jadi sesuatu yang shady ketika akhirnya harus memutuskan siapa partner hidup aku. Takut banget secara gak sadar cenderung menuntut hal-hal yang sebenernya aku butuh itu dari sosok bapak yang gak ada dihidup aku tapi malah jadi nuntut itu dari partner aku. Sieun pisan, jujur. Makanya aku belum sepenuhnya berani untuk menikah karena banyak ketakutan dan aku sadar ini harus disembuhin sebelum menikah. Aku gak mau partner aku menikah dengan seseorang yang masih punya luka batin. Takut nanti suka ribut, nanti gak dicintai lagi, nanti aku ditinggal.... Siapa sih yang mau menikah kemudian tidak bahagia. Untuk apa? Tolong kasih tau aku gimana caranya untuk bisa benerin tidur lagi. Ini adalah moment terparah dalam hidup karena kemarin akhirnya hidupku terbalik. Iya! Kemarin tidur terpagi aku... pagi banget karena tidur jam 8 pagi bangun jam 2 siang dan itu hari rabu. GELO. Sepertinya cuma raga aku yang di Turki tapi jiwa aku hidup entah di zona bumi yang mana. Di LA California sih kayaknya soalnya jam 8 pagi sama dengan tengah malam disana. Karena sekarang udah jam 3 pagi, aku mau coba tidur biar bisa bangun pagi bukan siang. Biar bisa sarapan roti kemudian ngopi. sekangen itu sama bangun pagi, ngopi kemudian tidur cepat. oke udah yaa. aku mau tidur. Bye ! Charlie & Misti
Gara-gara baca tumblr seseorang, jadi keinget kalau punya blog yang udah lama gak diisi. Dari dulu karena seeking for perfection ujung-ujungnya malah gak pernah nulis. Ngerasa suatu hari nanti bakal malu sendiri karena kalau gak perfect, tulisan itu ketika dibaca 5 tahun lagi bakal kelihatan alay.
Sampai akhirnya hari ini berkomitmen sama diri sendiri bakal mulai nulis di blog ini lagi, dengan atau tidaknya exposure karena sekali lagi bukan itu tujuannya. GAK BOLEH ADA TUJUAN ITU LAGI tapi 'tok' sebagai tempat kepala dan jari ini bersinergi. Sebagai tempat ketika banyak kata dalam kepala yang mungkin gak mampu untuk diucapkan. Toh juga, kalau nulis diblog kayak gini akan lebih less-spamming karena orang yang baca ini artinya they choose to read karena ada effort untuk datang ke blog ini instead nemu random di timeline social media mereka. Jadi artinya, bakal less curcol di Story Instagram atau Status Facebook hehe... Yeay Welcome back dear me to blogging ! Senengnya akhirnya memutuskan untuk mulai nulis lagi. Semoga, kekhawatiran tentang menjadi alay dari masa depan gak akan terjadi hahaha Love, Wita Koto. Ankara, Turkey. |
ask.fm !Archives
November 2021
All content is copyright and owned by WITA KOTO unless otherwise stated. You may not take images or content from this site without written permission. |