2 days ago was surprisingly cold and snows are everywhere. It wasn't as thick as last year but February 10th Ankara's just snowing ? Wasn't it too late, was it ? I remember it was snowing on April 2015 and by the time i get used to it I won't be surprise anymore for a sudden change since Ankara has it own timeline.
I'm glad D was willing to go out and take my pictures that day. We went to Ankara University hospital in our neighbourhood . So tadaaaa finally i have some pictures for Winter 2020 Edition hehe. If you know me, I really like to be captured when i travel or on daily basis. I'm quiet a nostalgic person. In this modern era when taking picture is easy, i wan't to capture memories as many as possible so i have many things to show and tell to my future generation. That's all. I just wanna be a cool mom, grandma that have bunch of stories and pictures to share. Stories of my youth, place i traveled and people i met. So here it is... nothing fancy outfit. It's just some memory of my daily basis in Ankara.
0 Comments
There's something wrong
I knew it, i could feel it but i didn't know what exactly it was thought it was just 'it' but Nah it might be deeper So deep that i was drowning too heavy to swim back up thought I always knew until i took myself in only to prove myself wrong the only truth is i see a lot now even when my eyes are closed Wita Koto Ankara Turkey 18 Dec 2019 12:38 AM Kamis, 12 Desember 2019 di City Hotel Ankara, KBRI buat acara bincang inspirasi bersama Bu Risma, walikota Surabaya. Sejujurnya hari itu aku hampir gak jadi pergi ke acaranya karena hari itu cukup gloomy dan dingin. Tapi untunglah aku jadi pergi kalau gak, aku gak jadi bisa dengerin lecture-nya Bu Risma yang masya allah buat aku pulang merasa terisi lagi. Dengerin cerita tentang apa-apa yang dilakukannya untuk warga Surabaya sedikit banyak sadarin aku ternyata aku hidup masih egois banget. Concern sama diri sendiri yang ngerasa punya banyak hal yang harus dibenerin sampe lupa kalau hidup itu bisa bahagia dengan give and take dengan sekitar. Aku sebenernya gak habis pikir sekaligus amazed dengan orang-orang yang bisa melakukan banyak dan berbagi kebermanfaatan yang banyak juga untuk sesama. Where do that energy come, tho ? Ngurusin kota mulai dari tata kota secara infrastrukturnya, sistem warganya, layanan kesehatan, pendidikan dll yang banyak banget sekaligus jadi ibu, istri di usia yang gak muda lagi. Wow pokoknya sepanjang dengerin lecturenya aku gak berhenti tepuk tangan dan bilang masya allah. Bayangin dong kebaikan-kebaikan yang beliau lakukan itu bisa jadi amal jariyahnya. Begitu banyak beban masyarakat yang Bu Risa ringankan dengan menjadi pemimpin yang amanah. Bu Risma bener-bener jadi abdi negara yang memanfaatkan jabatan dan kekuasaannya untuk kemaslahatan warganya. Dengerin apa yang Bu Risma jabarkan aku mulai merefleksi diri dan coba bayangin hal-hal apa yang bisa aku tiru dari Bu Risma dengan skala hidup aku. 2 hal sih, tentang Ikhlas dan pengabdian. Kalau beneran aku mau kayak Bu Risma, aku harus serius mulai belajar ikhlas lagi. Gak usah banyak pertanyaan terutama konflik bathin aku tentang keluarga. Aku harusnya ingat lagi, tugas aku udah jadi anak yang baik dan kakak yang baik aja. Anak dan kakak yang mengabdi untuk orang tua dan adik-adiknya tanpa banyak tanya dan nuntut. Iya, mungkin aku bisa mulai dengan hal ini. Walau sepertinya mudah diucapkan kayak gini. aku minta doanya ya dari temen biar aku beneran melakukan hal ini dan gak cuma wacana :) '' I HAVE TO DEAL WITH MY INNER PROBLEM SO I CAN MOVE FORWARD AND DO BIG'' Semoga Allah selalu lindungi Bu Risma beserta keluarga, Sehat, Bahagia dunia Akhirat dan jadi ahhli surga. Semoga harapan yang aku tulis tentang perbaikan diri ini bukan hanya wacana tapi semoga aku beneran bisa memperbaiki diriku sendiri menjadi seorang yang lebih baik dan banyak berbagi manfaat. Selfie with the girls and some #OOTD were takenby my bro, Baba Getar.
Seumur hidup, aku selalu ngerasa aku adalah orang yang cukup dewasa. Lahir sebagai anak perempuan pertama, dari kecil udah dibiasain untuk bisa handle keperluan pribadi sendiri. Gak sebentar-sebentar ''Mamah... Bapak... tolong ini itu'' kayak gitu kayanya jarang. Semenjak udah gak diurus teh Cacih (hehe iya aku dulu pernah punya Nanny) sekitar kelas 2 SD mandi dan makan semua sendiri meanwhile si Willow masih dimandiin dan dibajuin padahal kita cuma beda 1,5 thn. Trus Kelas 5 Sd punya adik kecil lagi yang bikin kegiatan aku sebagai anak pertama perempuan nambah lagi. Jam 4 harus udah di rumah untuk bantu bersih-bersih kayak nyapu, ngepel, angkat jemuran trus dilipat, kadang sampai setrika popoknya Wikok juga (adik aku yang paling kecil), masak Nasi dan siraman tanaman adalah hal yang jangan sampai ketinggalan juga. Iya... kurang lebih itu job desk aku dulu kelas 5 Sd dan seterusya.
Selain urusan rumah tangga kayak gitu, aku pikir aku juga cukup dewasa karena diumur yang masih kecil, tepatnya dari kelas 3 SD aku udah tau permasalahan rumah tangga hampir semua aspek karena mamaku yang cukup bocor orangnya dan setiap hari kami nyaksiin ributnya mereka. Mungkin si Willow karena anak cowok dia Boşver (gak peduli) aja, Tapi kalau aku take it personally banget. Ikut sedih ikut mikirin sampe suka nulis diary tentang hal itu. Inget bgt pernah nulis diary sedih kenapa keluarga aku punya hutang banyak, kenapa bisnisnya mamah sama bapak lambat laun rugi terus. Aku sampe memepertanyakan diri sendiri ke Allah ini ujian atau hukuman untuk aku karena aku jarang Sholat. Takut banget. gila sesedih itu siah... ih kalau inget sekarang jadi sedih lagi kenapa masa kecil aku sepemikir itu. Harusnya anak kelas 3 SD gak mikir kayak gitu. Ya kan ? Bertambahnya tahun sebenernya gak banyak hal yang membaik, ada beberapa hal yang gak mengenakan terjadi dan aku rasa karena permasalahan yang aku hadapi itu, bikin aku mikir hal-hal lebih berat dari teman-temanku kebanyakan dan aku ngerasa aku jadi cukup dewasa karena hal itu. Setelah lulus Sma pun aku akhirnya merantau sampai ke Turki. beberapa tahun pertama masih suka dikirim sih 1 juta tiap bulan gitu... sampai akhirnya lambat laun... handle sendiri, gak dibiayai lagi. Saat aku punya masalah berat banget dan gak aku share ke orang tua trus aku selesaiin sendiri, aku ngerasa aku udah dewasa banget. Terutama ketika ambil keputusan sendiri. Wah aku ngerasa ''oke ini hidupku... yaudah , aku sendiri yang nanggung.'' Tapi sebenernya, aku kayaknya gak pernah disiapkan dilingkungan yang membuat aku dewasa. Dipikir-pikir aku dari bayi, karena umurku deketan bgt sama Willow cuma beda setahun, selain mama harus berhenti kasih aku Asi, lebih fokus dengan Willow dan Bisnisnya... aku sering dititipin ke tante aku yang kemudian aku panggil Mamah juga. Jadi anak paling kecil karena suka diasuh sama sepupu aku paling besar, namanya Mawar, Uni Mawar disingkat jadi Niwar. Pokoknya walaupun aku anak pertama, aku selalu jadi si kecil diantara para sepupu. Apalagi sering ribut dan berantem sama Willow, dari kecil lebih sering dipisah aja daripada dibikin akur. Kita pernah punya 2 Tv dan 2 nintendo biar gak rebutan kalau mau main. Bertahun-tahun aku mikir wow aku independent, tangguh, mandiri kerenlah pokoknya sampai akhirnya ada di satu moment terrapuh di hidup aku yang aku rasa aku butuh banget bapak untuk aku bersandar (seharusnya) tapi gak ada. Disitulah aku mikir, kalau aku memang udah jadi perempuan yang 'bisa' mandiri kenapa masih cari sosok bapak ? Apa selama ini, pikiran aku tentang aku yang independent cuma hiburan untuk alam bawah sadar aku aja biar gak sedih dan semacam manipulasi biar gak down. Karena tanpa sadar ternyata selama ini , yang aku kira aku mandiri, aku bisa kuat karena selalu ada orang lain. Aku gak pernah benar-benar sendiri. Dulu waktu di Bandung, Selain Mamah yang reliable, aku juga punya sepupu yang bikin aku tenang karena mereka selalu spoil aku dengan kasih sayang, Sampai di Turki tahun awal-awal aku punya Om Faris dan sederet abang-abang yang quiet look after me. Cukup ngurusinlah, So aku tetep jadi si kecil lagi. Ketika aku ngerasa aku cukup dewasa, nyatanya aku gak pernah memposisikan diri jadi kakak. Pembawaan aku selalu kayak anak sebaya padahal beda usia bisa 7 tahun. Beda dengan si Quro yang selalu bisa memposisikan diri sebagai kakak untuk orang-orang dibawah dia usianya walaupun cuma beda berapa bulan aja. Jujur takut banget ini akan jadi sesuatu yang shady ketika akhirnya harus memutuskan siapa partner hidup aku. Takut banget secara gak sadar cenderung menuntut hal-hal yang sebenernya aku butuh itu dari sosok bapak yang gak ada dihidup aku tapi malah jadi nuntut itu dari partner aku. Sieun pisan, jujur. Makanya aku belum sepenuhnya berani untuk menikah karena banyak ketakutan dan aku sadar ini harus disembuhin sebelum menikah. Aku gak mau partner aku menikah dengan seseorang yang masih punya luka batin. Takut nanti suka ribut, nanti gak dicintai lagi, nanti aku ditinggal.... Siapa sih yang mau menikah kemudian tidak bahagia. Untuk apa? Tolong kasih tau aku gimana caranya untuk bisa benerin tidur lagi. Ini adalah moment terparah dalam hidup karena kemarin akhirnya hidupku terbalik. Iya! Kemarin tidur terpagi aku... pagi banget karena tidur jam 8 pagi bangun jam 2 siang dan itu hari rabu. GELO. Sepertinya cuma raga aku yang di Turki tapi jiwa aku hidup entah di zona bumi yang mana. Di LA California sih kayaknya soalnya jam 8 pagi sama dengan tengah malam disana. Karena sekarang udah jam 3 pagi, aku mau coba tidur biar bisa bangun pagi bukan siang. Biar bisa sarapan roti kemudian ngopi. sekangen itu sama bangun pagi, ngopi kemudian tidur cepat. oke udah yaa. aku mau tidur. Bye ! Charlie & Misti
Gara-gara baca tumblr seseorang, jadi keinget kalau punya blog yang udah lama gak diisi. Dari dulu karena seeking for perfection ujung-ujungnya malah gak pernah nulis. Ngerasa suatu hari nanti bakal malu sendiri karena kalau gak perfect, tulisan itu ketika dibaca 5 tahun lagi bakal kelihatan alay.
Sampai akhirnya hari ini berkomitmen sama diri sendiri bakal mulai nulis di blog ini lagi, dengan atau tidaknya exposure karena sekali lagi bukan itu tujuannya. GAK BOLEH ADA TUJUAN ITU LAGI tapi 'tok' sebagai tempat kepala dan jari ini bersinergi. Sebagai tempat ketika banyak kata dalam kepala yang mungkin gak mampu untuk diucapkan. Toh juga, kalau nulis diblog kayak gini akan lebih less-spamming karena orang yang baca ini artinya they choose to read karena ada effort untuk datang ke blog ini instead nemu random di timeline social media mereka. Jadi artinya, bakal less curcol di Story Instagram atau Status Facebook hehe... Yeay Welcome back dear me to blogging ! Senengnya akhirnya memutuskan untuk mulai nulis lagi. Semoga, kekhawatiran tentang menjadi alay dari masa depan gak akan terjadi hahaha Love, Wita Koto. Ankara, Turkey. 2019 is coming to an end soon. as i'm writing now, it's already in the middle of November. So i guess 6 weeks left to 2020. Never thought time would fly this fast if we count on weeks, doesn't it ? huff i should have been patient so it soon will be end too. But i choose to run away again... been hiding as if there will be a perfect time to come back.
Anyway since i know not many people visit my blog, i feel like i would feel free to write again. So if you are reading this, you may curious about me that make you think it's a need to read them. Thank you for your time. You may find my writing is a little bit desperate. Be cautious, okay ? :) 14.11.2019
Thought i was in London, telling Niwar (my oldest cousin) by phone that i finally accomplished my dream for making it to London as i was standing on pavement looking at surrounding. And then... i coincidentally see my old friend ''Rinda''. In my dream she was Rinda with Resiana appearance, a friend from high school. She was sitting on a transparent watery plastic box on the pavement. She looks terrible with all body almost swollen and rotten. As i was in shock, she explained that she's having "kendari" cancer which i don't even understand what that means but on my dream i nodded as it was a common type of cancer. Moreover, the most weird things are she was sitting working with her laptop all alone, on a desolate small road really close to cemetery. She told me it's okay, she's working and can handle all by herself since no one know her condition includes her family. Later on i was rushing back to a school i was coming, its name was in dutch that i couldn't remember now but it was V... O... N... something. Then i entered the building. Suddenly the scene was changed to me sitting in the big amphi with the rest of the students . The interior is very similar to an amphi you always see in Hollywood movies. Then i felt something weird on my right. Like a wind , energy or something i'm not sure. I looked behind only to see my dad ( in my dream he's a young stranger) he knew what was going and giving me some signs to be cautious for something coming from my right. And as i walk in to the stage ( it seems like i was in graduation ceremony) i felt some energy is rushing towards me and then i collapsed. Tadaaaaa..... that's all the dream i had that morning. I wrote everything i could remember on my phone note right after i woke up. It's weird isn't it ? I couldn't recall what movies, memories or feelings affecting that morning dreams. However, the more i conceived the dream the more i was fascinated of how my brains work. How did my brain pick this, that and create such a scene on my sleeps? Still have no idea whether it works random or my subconscious choose what i need to see. August was such a busy month for me. Besides part timing twice a week, Ute’s marriage, camping in Cappadocia and having a new friend from Malaysia who becomes our new housemate were the highlights of the month. Again, I’ve never expect time would fly that fast. I feel like it was just yesterday I move into house where Essha and Ute were living and now Ute is moving and replaced by other. Another highlight was Intan’s surprise birthday celebration. It was my first time, I guess, I was so determined to prepare my friend’s birthday surprise. The reason was classic tho… I was paid by her boyfriend to prepare the event.. . . Oh my God. of course NO! i did it because I’m a best friend of her. she never have a birthday surprise party in these past 5 years. (poor intan) as she always stay in Turki most of the time during summer while everybody was back to Indonesia so… lucky for her, me as her best friend, stay in Turkey this summer.*senyum nyebelin* Anyway talking about best friend. I’ve thought about this apparently… Best friend. What is best friend? What makes someone becomes best friend? What criteria is needed to define somebody as best friend? (sounds that I’m so complicated, I guess, but honestly I do ask this to myself *tears*) The reason why do I concern about this is because by the time and my life has changed, I realize that I lose some people that used to be called as “my best friend”. I think we all once have this friend that we feel like we’re just match emotionally and thought will be friends forever but then the fact is we are ended up by seeing each other only through instagram stories and no more quality time together. It just feels so wrong, something bad has ruined the relationship. Either your place is replaced by someone else, the each other’s personality we just don’t like that later we find out, the grudge that we hold towards other which make us only want to keep the distance, simply because you don’t want to cross the line and be fake around them. Gonna be honest tho that I’m so… so… sad to feel this. To see the “best friends” that used to be the closed ones have just become someone else. Someone who shares their happiness with others and make you feel like an outcast. I’m not blaming or complaining but wondering if I unconsciously have done the same things to others. At least now I realize that keep in touch, be a good friend does matter. Everyone cannot be “best friend” but they are still friend. So… yeah… it’s okay. Moral Stories : don’t be too eazy peazy declaring who is your best friends, especially in social media . Real best friend takes time after ups and downs. Never show off on social media telling people someone is your best friend before you’ll see what drama coming up soon between you two. btw here are some pictures of Intan's birthday I am sorry you have such a narsistic friend like me, Intan. but i was just trying some poses for you to follow later. *alasan* what a supportive friend to hold the cake and balloons for her and her boyfriend. Seeing her smile just made our day, especially Meida who came along from Sakarya for 5 hours by bus only to surprise Intan. All that planning and panicking in case she would figure it out, was worth it. Thank You Allah swt for giving me a best friend like Intan, a person so amazing and rare. *you are included too Meida, don't be jealous, okay?* And Thank You Allah for giving her such awesome best friends by her side, too. #JUSTSAYING
pictures credit to Isa Raynica Damarcha place OT cafe & Bistro Kizilay, Ankara Turkey. thanks to Isa, Alvin and Bagas for participating. sincerely, Wita, Meida, Ridwan |
ask.fm !Archives
November 2021
All content is copyright and owned by WITA KOTO unless otherwise stated. You may not take images or content from this site without written permission. |